cover
Contact Name
Raemon
Contact Email
raemon@uho.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
etnoreflika.antropologi@uho.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 22529144     EISSN : 2355360X     DOI : -
The ETNORELIKA journal is dedicated as a scientific periodical publication which is expected to be an arena for exchanging ideas and thoughts in the field of Anthropology in particular and the social sciences in general. Etnoreflika comes with a mission to build tradition and academic climate for the advancement of civilization and human dignity. In addition, the ETNOREFLIKA Journal deliberately took the generic word "ethnos" which aims to expand the mission of promoting and developing a spirit of multiculturalism in the life of a pluralistic Indonesian society.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019" : 9 Documents clear
MEROKOK PADA SISWA SMP DI DESA WAWESA KECAMATAN BATALAIWORU KABUPATEN MUNA Raswan Raswan
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.413 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab, dampak, dan cara mencegah perilaku merokok dikalangan siswa SMP di Desa Wawesa Kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: pengamatan terlibat dan wawancara/interview. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan (observation), dokumentasi dan wawancara (interview), kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku merokok pada anak di Desa Wawesa terbentuk karena adanya kebiasaan merokok yang ditampilkan oleh kalangan masyarakat (usia dewasa) di sekitar anak. Perilaku tersebut secara tidak langsung memberikan ruang bagi anak dan remaja untuk mengikuti kebiasaan merokok. Perilaku merokok pada anak dipandang sebagai wujud dari sosialisasi anak dengan keluarga, teman, masyarakat, dan lingkungan. Dampak yang ditimbul dari perilaku anak merokok cenderung negatif. Salah satunya adalah rendahnya konsentrasi anak dalam belajar, sehingga prestasi anak di sekolah juga turut menurun. Selain itu, perilaku merokok pada anak juga secara mutlak mengganggu kesehatan mereka.
KEARIFAN LOKAL KAOMBO HAMOTA (KAOMBO) DI DESA BURANGASI KECAMATAN LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN Risnawati Risnawati; Wa Ode Sifatu; La Janu
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.419 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.593

Abstract

This study aims to reveal the community's compliance with the local wisdom of Kaombo Hamota in the Burangasi community in South Buton Regency. The underlying theory is Geertz's thought of "From the Native 's Point of View" with ethnographic methods. The results of the study show that there is still public compliance with the hamota group because of the impact felt directly by both groups and outside groups, and all types of ages. The impact is in the form of signs both visible and invisible to the eye. However, there are also a handful of groups of juvenile delinquents who take several actions to avoid the effects of the Kaombo Hamota such as urinating on the roots of the tree, throwing animal droppings into the tree they wish to steal, and making a bonfire below. As a result of these actions, they feel pain like swollen swelling, itching, growing a number of boils that festering reddish color on both legs and both hands. Such a condition are enriched by the community due to stealing in the garden that has a hamota kaombo and is a byword in the community. Local people also believed that the illness could be treated by asking for help from the Bhisa who installed the hamota kaombo.
PENGETAHUAN ORANG MUNA DALAM BERTANI NENAS DI DESA KATAPI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN MUNA Wa Nuuna
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.907 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.594

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan konstruksi pengetahuan orang Muna dalam bertani nenas di Desa Katapi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Penelitian ini menggunakan teori budaya sebagai sistem kognitif oleh Ward Goodenough. Metode penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terlibat (participant observation) dan wawancara mendalam (indepth interview). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konstruksi pengetahuan orang Muna dalam bertani nenas di Desa Katapi Kecamatan Parigi Kabupaten Muna, di mulai dari mempersiapkan tempat/lahan penanaman nenas, baik dipekarangan rumah, perbatasan kebun dan bekas tempat pembakaran. Selanjutnya, cara pengadaan bibit, dilakukan dengan saling memberi dan meminta kepada petani yang telah bertani nenas. Cara menyuburkan tanaman dilakukan dengan cara di sinala, menggunakan limbah rumah tangga seperti abu dapur, sisa cuci piring maupun air ikan. Panen dilakukan ketika nenas telah menguning. Pengetahuan orang Muna dalam bertani nenas saat ini telah mengalami perubahan menjadi lebih modern. Kendati demikian, masih ada pula kalangan masyarakat setempat yang bertani nenas secara.
PERUBAHAN BERTANI DARI TANAMAN JAMBU METE KETANAMAN CENGKEH La Ode Dwi Apriadi; Syamsumarlin Syamsumarlin; La Janu
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.257 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.595

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perubahan bertani dikalangan masyarakat desa Welala dari tanaman jambu mete ke bertani tanaman cengkeh, serta alasannya yang mendasari perubahan tersebut. Teori yang digunakan untuk membaca data adalah perubahan social dengan metode etnografi. Teknik penarikan informan yang digunakan adalah porposive sampling atau diambil secara sengaja. Data dijaring melalui teknik wawancara mendalam dan observasi partisipasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan ekonomi petani yang merupakan imbas positif dari perubahan pola bertani masyarakat setempat. Perubahan pola bertani disebabkan oleh rendahnya harga jambu mete di pasaran. Selain itu, tanaman cengkeh masuk ke Desa Welala umumnya mendapat respon yang baik dari petani, karena selain harga jualnya yang jauh lebih tingi, tanah di daerah ini juga memang sangat cocok untuk tanaman cengkeh karena berada di dataran tinggi. Kendati menunjukkan perubahan pola bertani, masyarakat setempat tidak serta merta meninggalkan aktivitas bertani jambu mete meski hanya dalam jumlah yang relatif sedikit.
MESOKO: SOLIDARITAS PADA MASYARAKAT TOLAKI DI DESA PALOWEWU KECAMATAN BENUA KABUPATEN KONAWE SELATAN Rikarni Rikarni; Akhmad Marhadi; Hartini Hartini
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.273 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.596

Abstract

Mesoko merupakan tradisi etnik Tolaki yang mencerminkan bentuk solidaritas masyarakat. Tradisi ini dilakukan untuk memberikan bantuan kepada keluarga atau orang lain yang membutuhkan bantuan secara materil. Seiring perkembangan jaman, mesoko juga terus mengalami perubahan sehingga sedikit ada perbedaan dengan beberapa tempat lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan serta fungsi tradisi mesoko di Desa Palowewu. Data kualitatif dikumpulkan melalui teknik wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa pelaksanaan tradisi mesoko di masyarakat Palowewu, sering dijumpai pada tiga jenis hajatan, yakni mesoko pernikahan, mesoko orang sakit dan mesoko pendidikan. Proses pelaksanaan mesoko terbagi dalam tiga tahapan atau proses yakni (1) menyampaikan maksud atau niat; (2) menyampaikan undangan atau menyebar informasi dan (3) pelaksanaan mesoko. Tradisi ini memiliki beberapa fungsi, mulai dari fungsi kekerabatan, fungsi solidaritas, fungsi pengontrol sosial, fungsi ekonomi, hingga fungsi pemertahanan budaya.
TARI DEWA AYU PADA ORANG BALI Fitriani Fitriani; Syamsumarlin Syamsumarlin; La Ode Aris
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.624 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan serta fungsi tari dewa ayu dalam kehidupan social budaya orang Bali di Desa Roko-Roko, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. Selain itu, juga untuk mengetahui makna simbol yang terkandung dalam tari dewa ayu. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski dan teori simbol Victor Turner. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual tari dewa ayu merupakan tari sakral, yang ditarikan oleh wanita yang sudah mendapat restu dari dewa yang disebut sumbuan. Ritual ini sangat penting bagi kehidupan orang Bali sehingga memiliki banyak fungsi diantaranya fungsi religi, fungsi psikologi, fungsi seni, fungsi sosial, fungsi pendidikan, dan fungsi integrasi sosial. Ada beberapa makna simbol yang terkandung baik dalam perlengkapan yang digunakan maupun dalam perilaku yang ditampilkan oleh para penari dan masyarakat setempat. Ritual ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yakni: nyari/makan, mesapa, ngelengong/menari, dan nunas tirta/minum air suci.
PENGGUNA TATO DI KALANGAN REMAJA KELURAHAN KEMARAYA KECAMATAN KENDARI BARAT Nirwana Alim; La Janu; La Ode Aris
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.607 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.598

Abstract

This study aims to determine the reasons for youth in Kemaraya using tattoos and people's views on teenagers who use tattoos. This study uses ethnographic methods and data collection conducted using participant observation and in-depth interviews. The results of this study indicate that several reasons for tattooed adolescents include: (1) family factors such as broken conditions and the existence of teenagers who are far from old age; (2) social environment factors, namely following trends, as accessories (body decoration) and attracting the attention of others. Some community leaders who tend to look positively towards tattoos in adolescents as being like decoration, "body flowers", hobbies and art. There are also negative views from religious leaders, traditional leaders, and adolescents. They impress tattoos with things that are not good, naughty, and prohibited in religion.
PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG TRADISI PERMAINAN KANTOLA DI DESA BEA KECAMATAN KABAWO KABUPATEN MUNA Nurdin Anton; Wa Ode Sifatu; Ashmarita Ashmarita
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.039 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.599

Abstract

This research aims to understand the forms of kantola tradition and people's understanding, especially those in Bea Village towards these traditional entities. Data collection is done through observation, in-depth interviews, and study of documents and literature. The results of this study indicate that the tradition of kantola games carried out periodically is an introduction to growing awareness of the community that opens opportunities for growth, and the development of traditions including the kantola tradition which is increasingly squeezed by global cultural products. Kantola has meaning that is useful in the daily lives of local people. Innovation opens opportunities for understanding the heritage of past traditions that are able to answer current issues. Preservation can be formulated as a sense of self and the strength of one's own culture, cultural awareness must be grown to give appreciation to local cultures that lead to cultural resilience.
SISTEM PENGETAHUAN PETANI RUMPUT LAUT DI DESA GONEBALO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA Kasman Kasman
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.869 KB) | DOI: 10.33772/etnoreflika.v8i1.600

Abstract

For people in the Indonesian archipelago, mainly Ghone Balano Village, the sea is the main source of income. Seaweed cultivation is one of the marine resources that have economic potential that can support the economy of the people of Ghone Balano Village, Duruka District, Muna Regency. The pest attack on seaweed cultivated by the surrounding community is a problem that needs to be resolved with the help of the local government. The data collection technique in this study is collecting data directly in the field/location to obtain objective data. The purpose of this study was to determine the utilization of marine resources by the people in the village of Ghone Balano and the role of the government in the efforts made by the community. Qualitative data was collected through in-depth interviews and observations directly in the field. The results of this study are seaweed farming business needs to get the attention of the government because the people in the coastal areas of the village of Ghone Balano still find obstacles in the location and also pests that attack cultivated seaweed.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): Volume 13 Issue 1, February 2024 Vol. 12 No. 3 (2023): Volume 12, Issue 3, October 2023 Vol. 12 No. 2 (2023): Volume 12, Issue 2, June 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): Volume 12, Issue 1, February 2023 Vol. 11 No. 3 (2022): Volume 11, Nomor 3, Oktober 2022 Vol 11 No 2 (2022): Volume 11, Nomor 2, Juni 2022 Vol. 11 No. 2 (2022): Volume 11, Nomor 2, Juni 2022 Vol 11 No 1 (2022): Volume 11, Nomor 1, Februari 2022 Vol 10 No 3 (2021): Volume 10 Nomor 3, Oktober 2021 Vol 10 No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2, Juni 2021 Vol 10 No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1, Februari 2021 Vol 9 No 3 (2020): Volume 9 Nomor 3, Oktober 2020 Vol 9 No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2, Juni 2020 Vol 9 No 1 (2020): Volume 9 Nomor 1, Februari 2020 Vol 8 No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3, Oktober 2019 Vol 8 No 2 (2019): Volume 8 Nomor 2, Juni 2019 Vol 8 No 1 (2019): Volume 8 Nomor 1, Februari 2019 Vol 7 No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3, Oktober 2018 Vol 7 No 2 (2018): Volume 7 Nomor 2, Juni 2018 Vol 7 No 1 (2018): Volume 7 Nomor 1, Februari 2018 Vol 6 No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3, Oktober 2017 Vol 6 No 2 (2017): Volume 6 Nomor 2, Juni 2017 Vol 6 No 1 (2017): Volume 6 Nomor 1, Februari 2017 Vol 5 No 3 (2016): Volume 5 Nomor 3, Oktober 2016 Vol 5 No 2 (2016): Volume 5 Nomor 2, Juni 2016 Vol 5 No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Februari 2016 Vol 4 No 3 (2015): Volume 4 Nomor 3, Oktober 2015 Vol 4 No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2, Juni 2015 Vol 4 No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1, Februari 2015 Vol 3 No 3 (2014): Volume 3 Nomor 3, Oktober 2014 Vol 3 No 2 (2014): Volume 3 Nomor 2, Juni 2014 Vol 3 No 1 (2014): Volume 3 Nomor 1, Februari 2014 Vol 2 No 3 (2013): Volume 2 Nomor 3, Oktober 2013 Vol 2 No 2 (2013): Volume 2 Nomor 2, Juni 2013 Vol 2 No 1 (2013): Volume 2 Nomor 1, Februari 2013 Vol 1 No 1 (2012): Volume 1 Nomor 1 Oktober 2012 More Issue